Mengalap Berkah Lewat Musibah?


Secara umum, praktek illegal logging adalah segala kegiatan menebang kayu, membeli, atau menjual kayu dengan cara tidak sah. Prakteknya dengan dengan cara menebang di areal yang secara prinsip dilarang tetapi menjadi legal dengan surat yang dikeluarkan oleh pejabat setempat sebagai hasil kolusi.
Akibat illegal logging, hutan-hutan di Indonesia memasuki fase rawan, kerusakannya sudah pada titik kritis. Seluruh jenis hutan di Indonesia mengalami pembalakan liar sekitar 7,2 hektar hutan per menitnya, atau 3,8 juta hektar per tahun. Ini tidak saja mengancam keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya namun juga akan menimbulkan efek berantai negatif pada keseimbangan alam itu sendiri.

diperkirakan Total kerugian dari illegal logging per tahunnya mencapai Rp 30 triliun atau Rp 2,5 triliun per bulannya. Kerugian ini adalah empat kali lipat dari APBN untuk sektor kehutanan. andai saja bisa menyelamatkan 10 persen atau Rp 3 triliun dari total kerugian illegal logging per tahunnya. untukapa yah uang itu, jadi khawatir di korupsi lagi?

Jika dapat menyelamatkan 50 persen atau Rp 15 triliun dari total kerugian per tahunnya, bukan hanya beban biaya pendidikan yang murah, tetapi juga biaya kesehatan Puskesmas di tiap-tiap kecamatan dapat ditanggung pemerintah sepenuhnya. Tentu saja juga dapat difungsikan sebagai dana taktis pencegah wabah demam berdarah yang telah banyak memakan korban itu. Penyelamatan itu juga akan menciptakan struktur usaha berbasis hutan yang dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 500 ribu jiwa.

Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Menurut data Bakornas Penanggulangan Bencana, 2003, sejak 1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan kerugian milyaran rupiah, di mana 85 persen dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor yang diakibatkan kerusakan hutan.

baru-baru ini terjadi longsor di Kecamatan Sirampog desa Igir Klanceng, Kaligiri dan Mlayang, tentunya akibat kecerobohan ulah manusia.

parahnya, ada saja yang memanfaatkan momentum Longsor untuk menebang kayu disekitar daerah longsor. alih-alih supaya dikira masyarakat bahwa itu kayu dari longsoran. padahal katakanlah phon yang terkena longsor sekitar 20 pohon, mereka menebang lebih dari 20 pohon, bisa seratus pohon atau lebih.

Post a Comment

Gebyok Blogger

Gebyok Blogger ini merupakan tempat singgah para blogger, yang lelah mencermati kondisi global ke tataran lokal.
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Followers

  © Blogger template Coozie by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP