Beberapa Potensi Lokal Kecamatan Sirampog

salah satu Aset Kec.Sirampog

Pengkalsifikasian potensi, kami yakini sangat perlu dalam rangka pemetaan (maping) suatu daerah untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya. sehingga hal ini akan menjadi tolak ukur atau pijakan dalam mengambil keputusan kebijakan, mana-mana yang harus diprioritaskan.
untuk itu kami mengkalsifikan ke dalam beberapa potensi yang bisa dikembangkan di kecamatan Sirampog:
1. Potensi ekonomi
Pertanian: padi (di wilayah kecamatan Sirampog bagian bawah: Benda, Kaliloka, Manggis, Plompong, Buniwah, Mendala), sayuran (wilayah Sirampog Bagian atas: Igirklanceng, Dawuhan, Batursari, Wanareja, Sridadi, Kaligiri dan sebagian Mendala)
Perkebunan: Kelapa, Bambu, Pinus (hanya di daerah Sirampog Bagian atas, dan sekarang berkurang karena lahannya banyak yang di tanami sayuran, kentang wortel, dll oleh penduduk setempat., dan kayu-kayuan yang lain seperti besiar dan mahoni.
Perindustrian: home industri (kerajian dari bambu dan kayu, pembuatan tahu, tempe dll),ricemill, dll
Pasar sirampog, pasar pagi benda, toko-toko/warung-warung.
2. Potensi wisata
Agrowisata hortikultur di sirampog bagian penghasil sayur (ibid)
wisata air; hampir di semua desa di kecamatan Sirampog ada sumber mata air dan sana juga terdapat sungai pedes, celana, tlahab, keruh, curug putri, tuk jaya, sumur penganten, dll.
wisata alam: lereng gunung slamet, gunung mangkok, tilas para leluhur.
wisata kesenian: rebana, seni pencak silat.
3. Potensi pendidikan
- pendidikan formal: SMAN I Sirampog, SMK Al-Hikmah, SMA Al-Hikmah, MA Alhikmah 1 dan 2, MTs Al-Hikmah 1 dan 2, SMP N 1,2 dan 3 Sirampog, SMP 1 dan 2, SMK, MA dan MTs Muhammadiyah, MTS Plompong, Kaligiri, MTs Banjarsari (Manggis), buniwah, Mendala, Dawuhan, dll. SD dan MI sudah menyebar di 13 Desa di Kecamatan Sirampog.
- Pendidikan Non formal: pondok pesantren Banjarsari, Kaliloka, plompong, dan terbesar di Benda.
4. Potensi Sumber daya manusia:
Banyak lulusan Sarjana dari berbagai jurusan, petani, pengusaha, eksekutor, legislator, ulama, guru, dll yg mimiliki kompetensi sesuai dgn bidang masing-masing.
5. Potensi Organisasi
Organisasi-organisasi yang dibawah naungan KNPI hampir semua ada.
alangkah indahnya jika semua potensi tersebut bersinergi. saya yakin pembangunan akan merata dan proposional dan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat meningkat, PAD daerah turut serta, lingkungan juga sehat, bermartabat dan dipandang dirasakan pun nikmat.
sebaliknya kalau tidak bisa bersinergi maka yang timbul adalah petaka, dan celakalah mereka orang-orang yang tidak mau "berpikir" sebagaimana Allah SWT mengatakan "kerusakan di muka bumi, di langit dan di laut disebabkan karena perilaku manusia...................
......". untuk itu mari bersama-sama bersinergi mencegah hal yang tidak kita inginkan.

Read more...

Mengalap Berkah Lewat Musibah?


Secara umum, praktek illegal logging adalah segala kegiatan menebang kayu, membeli, atau menjual kayu dengan cara tidak sah. Prakteknya dengan dengan cara menebang di areal yang secara prinsip dilarang tetapi menjadi legal dengan surat yang dikeluarkan oleh pejabat setempat sebagai hasil kolusi.
Akibat illegal logging, hutan-hutan di Indonesia memasuki fase rawan, kerusakannya sudah pada titik kritis. Seluruh jenis hutan di Indonesia mengalami pembalakan liar sekitar 7,2 hektar hutan per menitnya, atau 3,8 juta hektar per tahun. Ini tidak saja mengancam keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya namun juga akan menimbulkan efek berantai negatif pada keseimbangan alam itu sendiri.

diperkirakan Total kerugian dari illegal logging per tahunnya mencapai Rp 30 triliun atau Rp 2,5 triliun per bulannya. Kerugian ini adalah empat kali lipat dari APBN untuk sektor kehutanan. andai saja bisa menyelamatkan 10 persen atau Rp 3 triliun dari total kerugian illegal logging per tahunnya. untukapa yah uang itu, jadi khawatir di korupsi lagi?

Jika dapat menyelamatkan 50 persen atau Rp 15 triliun dari total kerugian per tahunnya, bukan hanya beban biaya pendidikan yang murah, tetapi juga biaya kesehatan Puskesmas di tiap-tiap kecamatan dapat ditanggung pemerintah sepenuhnya. Tentu saja juga dapat difungsikan sebagai dana taktis pencegah wabah demam berdarah yang telah banyak memakan korban itu. Penyelamatan itu juga akan menciptakan struktur usaha berbasis hutan yang dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 500 ribu jiwa.

Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Menurut data Bakornas Penanggulangan Bencana, 2003, sejak 1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan kerugian milyaran rupiah, di mana 85 persen dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor yang diakibatkan kerusakan hutan.

baru-baru ini terjadi longsor di Kecamatan Sirampog desa Igir Klanceng, Kaligiri dan Mlayang, tentunya akibat kecerobohan ulah manusia.

parahnya, ada saja yang memanfaatkan momentum Longsor untuk menebang kayu disekitar daerah longsor. alih-alih supaya dikira masyarakat bahwa itu kayu dari longsoran. padahal katakanlah phon yang terkena longsor sekitar 20 pohon, mereka menebang lebih dari 20 pohon, bisa seratus pohon atau lebih.

Read more...

Merangsang Gairah Pengusaha

Oleh Syamsul Maarif

Geliat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembangunan di daerah dirasa kurang adanya gairah, terutama gairah untuk meningkatkan atau melebarkan sayap usahanya. Hal ini ditandai dengan kegiatan usaha di daerah belum mampu menjawab permasalahan pengangguran dan kemiskinan dan risaunya pengusaha lokal dengan kebijakan pemerintah atas ditabuhnya gendarang perang “leizzes faire” (Asean Free Trade Area/AFTA 2010).
Sementara mencermati semua bentuk usaha ekonomi yang didirikan oleh pengusaha baik dalam bentuk usaha kecil maupun besar mempunyai tujuan umum sebagaimana tercermin dalam Undang-Undang dasar 45 yaitu terwujudnya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan meningkatnya kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan kemandirian sebagai bangsa.
Lemahnya gairah tersebut dipahami salah satu konsekuensi logis dari lemahnya transformasi pengetahuan pengusaha dalam memadukan atau mensinergikan potensi. Dengan kata lain kurangnya komunikasi antar pengusaha daerah dengan pengusaha luar daerah (nasional pun internasional).
Permasalahan ini rupanya ditangkap oleh pemerintah pusat dengan mengeluarkan kebijakan AFTA tahun 2010. pertanyaan yang kemudian muncul, apakah kebijakan tersebut adalah sebuah tantangan atau ancaman?
AFTA yang diberlakukan di tahun 2010 ini bisa menjadi ancaman jika kondisi pelaku usaha dalam negeri khususnya usaha kecil dan menengah belum memiliki kwalitas dan kemampuan dalam hal memasarkan produk mereka, lebih detailnya untuk pelaku usaha kecil di Indonesia masih banyak yang tidak memiliki kemampuan akan produk mereka, bagaimana pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia bisa memiliki produk yang berkwalitas dan di jual dengan harga murah seperti halnya produk China.
Menjadi tantangan apabila Dengan adanya pasar bebas ini bagi sebagian kalangan dunia usaha, khususnya untuk mereka yang memiliki usaha yang memiliki kwalitas dan manajemen yang baik, dengan adanya pasar bebas ini bisa dijadikan tantangan bagi pelaku dunia usaha bagaimana mereka bisa bersaing secara sehat dengan produk-produk dari Negara anggota ASEAN sehingga pelaku usaha akan semakin menjadikan pasar bebas ini menjadi semangat dan modal untuk memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan kwalitas dan harga produk mereka sehingga bisa terjangkau oleh konsumen.
Dengan adanya dua hal tersebut diatas sangatlah nyata bahwa dengan adanya pasar bebas ini termasuk ancaman atau tantangan tergantung dari kesiapan atau tidak kesiapanya pelaku usaha kita di dalam negeri. Karena ketika pelaku Usaha dalam negeri sudah kuat dan memiliki kwalitas terbaik dan dengan harga yang murah dan terjangkau pasar bebas ini tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka semestinya perlu dilakukan transformas pengetahuan pengusaha-pengusaha lokal pun nasional agar dapat bertukar informasi dan saling membantu melebarkan sayap usahanya dan mampu membidik pasar luar negeri yang sudah terbuka.
Hal tersebut dikandung maksud dan tujuan; Merangsang gairah pengusaha lokal dan nasional untuk bersinergi, Membuka kesempatan kerja sama antar pengusaha, Memahami keberadaan potensi yang bisa disinergikan, dan terjalinnya komunikasi yang berkelanjutan antar pengusaha.
tentunya ini akan bermanfaat bagi pengusaha lokal pun nasional yaitu mereka akan Memperoleh referensi pengetahuan tambahan,Mendapatkan tambahan jaringan usaha dan Terjalin komunikasi antar pengusaha.
Dengan demikian mari renungkan beberapa pertanyaan berikut:
* Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
* Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
* Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

Read more...

Gebyok Blogger

Gebyok Blogger ini merupakan tempat singgah para blogger, yang lelah mencermati kondisi global ke tataran lokal.
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Followers

  © Blogger template Coozie by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP