LPJ PK KNPI SIRAMPOG


Alhamdulillah, Atas segala aneka limpahan rahmat, topik, hidayat dan inayah Allah SWT, kita masih diberi kekuatan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi dengan baik. Sehingga sepatutnya kita bersyukur karena dengan segala keterbatasan yang ada kita mampu menjalankan roda organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia di Kecamatan Sirampog yang sudah sekian lama redup, dan kini mulai bersinar kembali.

KNPI, paska pelepasan diri dari salah satu kekuatan politik, menjadi organisasi Independen sebagai hasil dari reposisi organisasi, mengakibatkan dinamika organisasi yang luar biasa. Karena KNPI adalah Induk organisasi kepemudaan di Indonesia yang sudah barang tentu mempunyai heteronima keberagaman dan keberagamaan.

Keberadaan KNPI di Kec. Sirampog dan kecamatan-kecamatan lainnya yang sempat vakum cukup lama ini, menggugah pengurus DPD KNPI Kab. Brebes yang baru untuk membangunkan kembali dari tidur panjangnya.

Sehingga pada tahun 2007 dengan suasana yang sangat sederhana, diadakan musyawarah Kecamatan KNPI Sirampog di Gedung Madrasah Al-Hikmah Benda Sirampog yang dihadiri oleh perwakilan OKP, maka dibentuklah kepengurusan PK KNPI Sirampog.

Dengan modal yang sangat terbatas (stempel, SK dan 5 potong kain) dan semangat berjuang, pengurus KNPI Kec Sirampog dibawah kepemimpinan bung Syamsul Maarif, mencoba mengharumkan nama KNPI di Kecamatan Sirampog. Sudah barang tentu apabila dimasa kepengurusan kami masih banyak hal-hal yang belum bisa diharapkan, kami sangat memaklumi.

Namun demikian kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan kegiatan-kegiatan dengan menggandeng / bermitra dengan instansi atau lembaga yang tidak mengikat, diluar jalur politik praktis.

Adapun kegiatan yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut: Audiensi dengan muspika dan tokoh masyarakat, Mengikuti hari sumpah pemuda, Jalan sehat bareng KNPI, Rally wisata motor dengan rute Bumiayu– waduk malahayu, Wisata pengurus KNPI dan Keluarga ke Owabong, Buka puasa dengan DPD KNPI, Buka Puasa bersama dengan pengurus PK KNPI Bumiayu, Sirampog, Paguyangan, Pengiriman peserta latihan kepemimpinan Pemuda di Kaligua, Menghadiri kegiatan-kegiatan di tingkat Muspika, Menjalankan rapat pengurus KNPI Sirampog, Menghadiri Rapat dengan DPD KNPI Kab Brebes, Berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bumi di Tonjong, Mengikuti Penghijauan di Pruwatan, Mengikuti Seminar DPD KNPI Kab Brebes “Ben Brebes Berkah”, Mengadakan Gebyar Sirampog Fair dan Parade Musik, dan hari ini PK KNPI Sirampog mengadakan Musyawarah Kecamatan PK KNPI Sirampog.

II Program Kerja

PK KNPI Periode 2007 – 2010 memiliki program kerja:

1. Pemantapan dan Peningkatan Kwalitas organisasi

2. Pemantapan Rasa Kebangsaan Untuk Menangkal Ancaman Disintegrasi

3. Pemantapan Peningkatan kwalitas Kepemimpinan Pemuda Sebagai Upaya Mengatasi Krisi Kepemimpinan

4. Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi

5. Peningkatan Peran Pemuda dalam Kehidupan bermasyarakat

III Analisis Pencapaian Kegiatan

Dalam analisa Pencapaian Kegiatan PK KNPi Sirampog mencoba menggunakan Analisa SWOT sebagai berikut dibawah ini:

S W O T

Strength/Kekuatan

TAHUN 2007 – 2008

Mempunyai SK DPD KNPI artinya, ada pengurus ditingkat Kecamatan.

TAHUN 2009

- Masih ada beberapa Pengurus yang aktif

- Beberapa pengurus KNPI Kab banyak yang terpilih menjadi DPRD Kab Brebes

Tahun 2010

- Masih ada Pengurus yang menjaga Semangat berorganisasi

- Diterimanya usulan Bantuan Oprasional dan Turunnya Bantuan Oprasional PK KNPI Sirampog

Weakness/Kelemahan

TAHUN 2007 – 2008

Tidak mempunyai anggaran / dana oprasional dan sangat bergantung pada kegiatan DPD KNPI Kab Brebes.

Tahun 2009

- Tidak ada anggaran oprasional

- Pengurus banyak yang sibuk

- Masih bergantung pada kegiatan DPD KNPI Kab. Brebes

Tahun 2010

- Minimnya Pengurus PK yang punya waktu luang untuk organisasi

- Anggaran yang cair dari APBD masih sangat kecil untuk mengadakan kegiatan di tingkat kecamatan.

- Letak Georafis dan infrasturktur Wilayah Kec Sirampog yang kurang mendukung.

Opportunity/Peluang

Tahun 2007 – 2008

Mengikuti Kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh DPD KNPI Kab Brebes.

Tahun 2009

- Mengusulkan bantuan oprasional dari APBD Kab Brebes melalui Pengurus yang duduk di kursi Legislatif dan memperjuangkan usulan tersebut diacara MUSKAB KNPI Kab Brebes.

Tahun 2010

- Ada kesempatan untuk mengadakan kegiatan sendiri.

- Memperkenalkan eksistensi PK KNPI di Kecamatan Sirampog

- Kekurangan dana bisa mencari sponsor

Threat/Ancaman

Tahun 2007 – 2008

Kepasifan kegiatan PK KNPI Sirampog

Tahun 2009

- Mrotolnya Pengurus

- Berkurangnya Kepercayaan OKP dan Pengurus terhadap eksistensi PK KNPI

Tahun 2010

- Penyalahgunaan wewenang

IV Evaluasi

Atmosfer Kerja PK KNPI Sirampog

Kecamatan Sirampog adalah daerah pegunungan yang berada di Lereng Gunung Slamet. Masyarakatnya mempunyai mata pencaharian khas Pertanian dan Perkebunan, sehingga mempunyai tingkat formalitas kerja agak lemah, daya kontrol masyarakat terhadapa kebijakan pemerintah kurang perduli (apriori), cenderung berserah kepada yang mengerjakan, masyarakatnya religius dan luwes terhadap budaya yang masuk di wilayah Sirampog.

Kinerja Seluruh Personel Sebagai Kesatuan Tim

Personalia kepengurusan PK KNPI adalah pemuda Ideal di masing-masing OKP, mempunyai kedudukan penting di OKP yang ada. Beberapa dari Mereka memiliki keeratan interpersonal, suka bekerjasama, punya toleransi, solider, berkemauan tinggi dan berani berkorban.

Pencapaian target-target PK KNPI Per. th. 2007-2010

Tahun 2007 : Audiensi ke MUSPIKA Sirampog

Tahun 2008 : Mengikuti kegiatan yang diadakan oleh DPD KNPI Kab Brebes seperti Jalan Sehat, Rally Wisata dan lain-lain

Tahun 2009 : Mengikuti Pelatihan Kepemimpinan dan Muskab DPD KNPI Kab Brebes

Tahun 2010 : Mengadakan Kegiatan Gebyar Sirampog Fair dan Parade Musik, mengikuti Seminar “Ben Brebes Berkah” dan “Saatnya yang Muda Tampil”, dan Musyawarah Kecamatan.

V Kesulitan-Kesulitan

Ada beberapa kesulitan yang kami hadapi dalam mencapai tujuan organisasi antara lain:

1. letak geografis dan luas wilayah kecamatan Sirampog yang menyebar, sehingga susah dan jauh dijangkau.

2. Isu-isu politik seperti masih adanya yang mengklaim bahwa KNPI adalah underbow dari salah satu partai sehingga memunculkan sikap apriori terhadap gerakan dan kegiatan KNPI.

3. Permasalahan kemiskinan / pengangguran yang menjadikan pemuda lebih memilih bekerja dari pada berorganisasi.

4. anggaran oprasional yang kurang memadai

5. lemahnya perhatian sponsor terhadap kegiatan kemasyarakatan

6. sikap apriori terhadap kegiatan berorganisasi

VI Kesalahan-Kesalahan

Beberapa kesalahan langkah kami sadari seperti berikut:

1. tidak segera melakukan pergantian terhadap pengurus yang pindah ke daerah lain.

2. tidak melakukan rapat konsolidasi rutin bulanan atau tri wulan antar pengurus, dan hanya melakukan kordinasi saat ada kegiatan.

3. kurang melakukan pendekatan terhadap OKP-OKP yang aktip pun kurang aktif di Kecamatan Sirampog.

VII Kebijakan Strategis

PK KNPI Sirampog adalah wadah semua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang ada di Kecamatan Sirampog sehingga mempunyai kebijakan strategis berupa Pemberdayaan potensi OKP yang ada di Kecamatan Sirampog.

VIII Sistem Kaderisasi SDM

Sistem Kaderisasi yang dilakukan PK KNPI yaitu dengan mengadakan kegiatan dan pengiriman delegasi ke Seminar dan Pelatihan Kepemimpinan.

Seperti mengadakaan Kegiatan Gebyar Sirampog Fair, Mengirim delegasi pada seminar dan Pelatihan Leadership DPD Kabupaten Brebes.

IX Evaluasi Program Kerja

Program kerja PK KNPI Periode 2007 – 2010:

Untuk mempermudah garis kordinasi, PK KNPI Sirampog sesuai dengan SK DPD KNPI tentang Personalia, KNPI Sirampog mempunyai 7 (Tujuh) komisi. Akan tetapi dari ketujuh komisi tersebut kami melakukan penyederhanaan menjadi 5 Komisi anatara lain:

1. Organisasi dan Kederisasi : melakukan pemantapan dan peningkatan kwalitas pemuda

2. Pertahanan dan Keamana Nasional : melakukan Pemantapan Rasa Kebangsaan Untuk Menangkal Ancaman Disintegrasi

3. Pengkajian dan Pengembangan Pemuda : melakukan Peningkatan kwalitas Kepemimpinan Pemuda Sebagai Upaya Mengatasi Krisis Kepemimpinan.

4. Komisi Pemberdayaan ekonomi : melakukan Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi

Sosial Budaya dan Pengabdian Masyarakat : Melakukan Peningkatan Peran Pemuda dalam Kehidupan bermasyarakat

Untuk meningkatkan Kwalitas organisasi, Kami mengikuti kegiatan Seminar yang dilakukan oleh DPD KNPI Kab.Brebes. Untuk memantapkan rasa kebangsaan dalam menangkal ancamana disintegrasi, Kami mengikuti peringatan / upacara hari besar nasional seperti upacara Hari Kemerdekaan, hari sumpah pemuda dan hari-hari besar lainnya. Disamping itu, PK KNPI juga berupaya melakukan Peningkatan kwalitas kepemimpinan, kami mendelegasikan pengurus untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan yang diadakan oleh DPD KNPI.

Dan kiprah pemuda dalam pemberdayaan Ekonomi dilakukan bersamaan dalam satu agenda kegiatan dengan upaya PK KNPI meningkatkan peran Pemuda dalam bermasyarakat yaitu dengan mengadakan Kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak seperti Gebyar Sirampog Fair yang berisi kegiatan Perdagangan dan Parade Musik untuk masyarakat Muda.

Realisasi Program Kerja

Nama kegiatan : Gebyar Sirampog Fair 2010

Uraian Kegiatan

Upaya memperkenalkan potensi kecamatan dan merangsang gaerah usaha masyarakat, PK KNPI mengisi Kegiatan Gebyar Sirampog Fair dengan item kegiatan berupa pameran Produk Lokal, Perdagangan Pasar Rakyat dan Parade Musik.

Waktu danTempat

Kegiatan dilaksanakan selama 15 Hari, dari Tanggal 9 s/d 23 Juli 2010. bertempat di Lapangan Semangkung Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog

Respon Peserta

Kegiatan tersebut diikuti oleh 23 pedagang Peserta Pameran dan 12 Band peserta Parade Musik

Dana

Sumber dana didapat dari PK KNPI, Peserta Gebyar, Sponsor dan sumbangan sukarela dari para Dermawan.

Laporan Keuangan

Terlampir

Parameter Keberhasilan

Parameter keberhasilan kegiatan bisa diphami dari :

1. Respon peserta gebyar yang cukup banyak untuk ukuran pemula

2. Antusias pengunjung yang setiap hari ada dan cukup banyak, sehingga barang dagangan pedagang laku terjual.

3. Kehadiran kru dari Muspida Plus: Wakil Bupati, Wakil DPRD, Assisten I, Dandin, Dishub serta Kebanglinmas dan tentu dari DPD KNPI Kab Brebes.

4. Kehadiran Muspika dan Kepala Desa se Kecamatan Sirampog.

Kesulitan

Kesulitan-kesulitan yang dialami:

1. Faktor alam karena hampir selama kegiatan berlangsung diguyur hujan,.

2. Mencari sponsorship

3. Koordinasi antar panitia agak tersendat karena faktor jarak antar wilayah yang cukup jauh.

Kelebihan

1. Gagasan Kegiatan Gebyar Sirampog Fair bertajuk lestarikan produk budaya seni lokal merupakan hal baru dan pertama kali ada di Kecamatan Sirampog.

2. Kesabaran dan Keberanian kru panitia yang tanpa lelah mendampigi Kegiatan selama setengan bulan, plus persiapan kurang lebih satu bulan

Kesalahan

1. Sistem kordinasi

2. Ketidaktepatan membaca kondisi alam

Rekomendasi

1. Kegiatan Gebyar Sirampog Fair upayakan dilakukan rutin oleh PK KNPI Sirampog sebagai sarana pemantapan kwalitas peran pemuda dan pemahaman dan pelestarian potensi yang ada di kecamatan Sirampog.

2. Nama Kegiatan diganti dengan yang lebih sederhana yaitu : “pameran Produk dan seni budaya Lokal”.

3. Konsentrasi kegiatan pada memamerkan, melestarikan dan merangsang gairah produk dan seni budaya khas Kecamatan Sirampog

4. Ketepatan momentum kegiatan.

Dokumentasi / PK KNPI Sirampog dalam Media

Terlampir

IX Kegiatan di luar Program Kerja

Turut aktip mensponsori kegiatan PK KNPI Bumiayu.

X Laporan Keuangan

Terlampir

Sumber keuangan PK KNPI Sirampog awalnya (tahun 2007 hingga awal 2010 hanya dari kontribusi teman-teman pengurus, akan tetapi mulai tahun 2010 bulan Juni 2010, PK KNPI mendapatkan Bantuan Oprasional dari APBD sebesar Rp. 6.000.000,-

Penjelasan tentang pengeluaran dan pemasukan PK KNPI periode 2007 – 2010 lebih detailnya terlampir.

XI Kesimpulan

KNPI Sirampog adalah sebuah organisasi yang mewadahi seluruh organisasi Kemasyarakatan pemudaan yang ada di Kecamatan Sirampog. KNPI Sirampog dikelola oleh Pengurus Kecamatan yang berdasarkan SK DPD KNPI Kab Brebes nomor: Kep.01/DPD-KNPI/BBS/XII/2006, mempunyai masa kepengurusan selama 3 tahun dimulai sejak Tahun 2007 -2010.

sebelum tahun 2007 vakum keberadaanya bersamaan lengsernya rezim Orde Baru.

Awal keberadaan PK KNPI Periode 2007 – 2010 kegiatan PK KNPI Sirampog hanya mengikuti Program DPD KNPI Kab Brebes, karena PK KNPI Sirampog tidak mempunyai anggaran. hal ini menjadikan PK KNPI Sirampog seolah-olah tidak ada di mata masyarakat Sirampog, dan hanya diketahui oleh Muspika dan segelintir pengurus KNPi Kecamatan Sirampog. Kondisi ini pula yang rupanya berakibat melemahnya beberapa Pengurus KNPI dalam menjalankan ataupun melaksanakan program kerja organisasi.

permasalahn ini juga dirasakan oleh hampir semua Pengurus Kecamatan KNPI, yang sehingga justru kondisi menjadi daya ungkit tersendiri pengurus untuk menekan usulan agar PK KNPI diberi dana bantuan oprasional dalam menjalankan program kerja.

Walhasil tahun tahun 2010 PK KNPI mendapatkan Bantuan Oprasional dari APBD Kab Brebes Maka serta merta PK KNPI Sirampog segera berkordinassi dan berkonsolidasi dengan jajaran pengurus merapatkan barisan yang menghasilkan kesepakatan : melaksanakan kegiatan Gebyar Sirampog Fair dengan tajuk “Lestarikan Potensi Produk dan seni Budaya Lokal” yang dilaksanakan pada setengah bulan dari tanggal 9 – 23 Juli 2010.

PK KNPI Sirampog juga masih turut serta dalam kegiatan yang sudah diprogramkan oleh DPD KNPi Kab Brebes yaitu mengikuti setiap acara yang diadakan oleh DPD KNPi Kab Brebes. Bukan hanya itu PK KNPI Sirampog juga berpartisipasi pada kegiatan PK KNPI Kecamatan lain seperti PK KNPI Bumiayu yang mengadakan Lomba Qosidah Terbuka pada bulan November 2010.

Dengan demikian sudah semestinya PK KNPI Sirampog Periode kedepan (2010 – 2013, mempertahankan kegiatan yang baik dan bermanfaat untuk kepentingan bersama (masyarakat), seperti melakukan kegiatan audiensi ke Muspika, mengikuti upacara perayaan Hari Besar Nasional, mengadakan kegiatan Pameran produk dan Seni budaya Lokal, menjaga keharmonisan hubungan antar Pengurus Kecamatan baik di internal Sirampog maupun antar kecamatan di Kab. Brebes.

Disamping itu, tentu PK KNPI ke depan harus lebih meningkatkan kwalitas dan kwantitas kegiatan di kecamatan Sirampog dan memperbaiki kelemahan – kelemahan masa lalu atau periode 2007 – 2013 sehingga periode ke depan akan lebih baik dalam menjalankan program kerjanya.

XII Rekomendasi

1. Mantapkan dan tingkatkan keharmonisan hubungan antar pemuda se kecamatan Sirampog

2. Lanjutkan kegiatan-kegiatan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat seperti Pemeran Produk Seni dan Budaya Lokal,

3. Melaksanakan pekerjaan yang belum dijalankan yaitu mengadakan kegiatan Pelatihan Servis Handphone dan Bimbingan Ujian Nasional Terbimbing untuk Pelajar.

4. Melakukan Pembinaan ke Semua OKP yang ada di Kecamatan Sirampog secara pro-aktif

5. Melakukan Kunjungan pembinaan kepemudaan ke Setiap Desa yang ada di Kecamatan Sirampog.

6. Turut serta aktif dengan Muspika dalam prosesi pembangunan daerah Sirampog

XIII Penutup

Sebagai Penutup Tak luput Kami juga memohon maaf yang setulus-tulusnya dan mengucap terima kasih yang tak terhingga kepada DPD KNPI Kab Brebes, Muspika, Tokoh Masyarakat, OKP dan jajaran pengurus PK KNPI Kecamatan karena Kami merasa bahwa kepengurusan diperiode 2007 – 2010 masih belum maksimal. oleh karena itu saya sangat berharap agar pengurus kecamatan periode mendatang harus lebih baik dan lebih menata, selektif dalam memilih jajaran kepengurusan sehingga bisa bekerjasama dengan baik dan selalu aktif dalam berbagai kegiatan.

Dan marilah kita bersama-sama berdoa kepada Allah SWT: Puji bagiMu ya Allah SWT, yang telah memberikan beraneka ragam kenikmatan sehingga kami diberi kekuatan menjalankan amanah organisasi, untuk itu ya Allah SWT, jadikan hamba Mu ini Pemuda-pemuda yang pandai bersyukur dan selalu menjaga amanah dijalan tuntunanMu, terjaga komunikasinya, harmonis hubungannya, selalu beritikad baik, berpikir positif, bertanggungjawab dan jujur dalam etos kerja dan semata-mata apa yang dikerjakan adalah untuk beribadah KepadaMu. Amin ya Rabbal alamin.

Merdeka!!!

Read more...

PK-KNPI Sirampog: lestarikan seni dan budaya produk lokal



Menilik potensi Kecamatan Sirampog maka sudah semestinya kecamatan yang berada di lereng gunung slamet wilayah Kab Brebes propinsi Jawa Tengah ini mendapatkan perhatian lebih, khususnya dalam bidang pertanian, dimana Kecamatan tersebut memiliki produk unggulan berupa sayur-sayuran, seperti kentang, wortel, bawang tropong, Beras Rajalele (wangi) dan Beras Merah dan masih banyak lagi potensi lain yang semestinya mendapatkan kajian khusus untuk bisa disinergikan agar bernilai guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi rupanya potensi-potensi tersebut jarang sekali dikenal orang sebagai produk asal Sirampog.
pertanyaanya Mengapa? mungkin jawaban salah satunya adalah pepatah kuno yang mengatakan, tak kenal maka tak sayang. siapa yang tidak kenal? tentunya saja harus dirunut dari warga kecamatan Sirampog itu sendiri. bagaimana warga luar Sirampog mau mengenal kalau warga Sirampog sendiri tidak tahu Sirampog sebenarnya, apa yang ada di kecamatan Sirampog, produk unggulan apa yang bisa dibanggakan oleh warga Sirampog?
berlatarbelakang itulah, kami barisan muda, wadya bala yang tergabung dalam organisasi kepemudaan yang membawahi seluruh organisasi kepemudaan (Komite Nasional Pemuda Indonesia) berinisiatif mengadakan kegiatan "Pameran Produk Lokal" sebagai upaya 1) memperkenalkan dan atau mempromosikan produk-produk lokal yang ada kepada masyarakat global dan khusunya masyarakat lokal, 2) merangsang warga khususnya generasi muda untuk mencintai produk lokal, 3) menyiapkan mental petani/pengusaha muda, yang ramah lingkungan dan siap berkompetisi di arena pasar global dan mampu menciptakan produk berkwalitas dengan harga terjangkau, 4) menumbuhkan rasa cauvinisme (kedaerahan), dan 5) mengapresiasi potensi daerah yang masih tercecer.
Dengan mengacu pada tajuk yang kami angkat pada kegiatan ini, maka pilihan desa yang cocok untuk ditempati adalah desa Dawuhan Kec. Sirampog Kab. Brebes. karena disanalah produk-produk pertanian hortikultur berasal. disamping Desa Dawuhan adalah desa yang mempunyai jumlah penduduk terbesar, dan jumlah pemuda terbanyak, dan daya konsumsi tertinggi di Kecamatan Sirampog akan tetapi sangat jarang dikunjungi oleh pejabat-pejabat dari pemerintah daerah setempat. disisi lain pilihan desa Dawuhan juga sebagai bentuk jawaban atas masalah disparitas Pembanguan Daerah, karena selama ini konsentrasi kegiatan, pun kebijakan pemerintah sering berkutat di Sirampog bagian bawah saja. Dengan adanya kegiatan ini mudah-mudahan akan menstimulasi para pengampu kebijakan untuk segera melakukan terobosan dengan memprioritaskan pembangunan di Sirampog wilayah atas.


kegiatan yang bertajuk lestarikan seni dan budaya lokal ini memang kurang sepadan dengan tajuk karena lemahnya donasi, dan tidak adanya sponsor yang melirik untuk membiayai kegiatan ini. hal ini juga menunjukan betapa lemahnya perhatian masyarakat akan pelestarian seni dan budaya produk lokal. meski donasi lemah alhamdulillah, kekompakan dan semangat panitia pelaksana tak menjadikan itu kendala, kegiatan tetap berjalan dan dibilang sukses sebagai awal kegiatan awal.
Panitia juga sangat berterima kasih kepada muspida plus, (wakil Bupati, Asisten satu, dandim, kesbanglinmas, dishub, wakil ketua dewan, dan dinas-dinas terkait lain), ketua DPD KNPI Brebes, muspika (kapolsek, camat, dan danramil) yang telah menghadiri pembukaan acara. Mudah-mudahan dengan kehadiran mereka akan menambah gairah warga untuk berturut serta bersinergi dengan dinas terkait untuk membangun kecamatan sirampog lebih baik lagi.

Read more...

Beberapa Potensi Lokal Kecamatan Sirampog

salah satu Aset Kec.Sirampog

Pengkalsifikasian potensi, kami yakini sangat perlu dalam rangka pemetaan (maping) suatu daerah untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya. sehingga hal ini akan menjadi tolak ukur atau pijakan dalam mengambil keputusan kebijakan, mana-mana yang harus diprioritaskan.
untuk itu kami mengkalsifikan ke dalam beberapa potensi yang bisa dikembangkan di kecamatan Sirampog:
1. Potensi ekonomi
Pertanian: padi (di wilayah kecamatan Sirampog bagian bawah: Benda, Kaliloka, Manggis, Plompong, Buniwah, Mendala), sayuran (wilayah Sirampog Bagian atas: Igirklanceng, Dawuhan, Batursari, Wanareja, Sridadi, Kaligiri dan sebagian Mendala)
Perkebunan: Kelapa, Bambu, Pinus (hanya di daerah Sirampog Bagian atas, dan sekarang berkurang karena lahannya banyak yang di tanami sayuran, kentang wortel, dll oleh penduduk setempat., dan kayu-kayuan yang lain seperti besiar dan mahoni.
Perindustrian: home industri (kerajian dari bambu dan kayu, pembuatan tahu, tempe dll),ricemill, dll
Pasar sirampog, pasar pagi benda, toko-toko/warung-warung.
2. Potensi wisata
Agrowisata hortikultur di sirampog bagian penghasil sayur (ibid)
wisata air; hampir di semua desa di kecamatan Sirampog ada sumber mata air dan sana juga terdapat sungai pedes, celana, tlahab, keruh, curug putri, tuk jaya, sumur penganten, dll.
wisata alam: lereng gunung slamet, gunung mangkok, tilas para leluhur.
wisata kesenian: rebana, seni pencak silat.
3. Potensi pendidikan
- pendidikan formal: SMAN I Sirampog, SMK Al-Hikmah, SMA Al-Hikmah, MA Alhikmah 1 dan 2, MTs Al-Hikmah 1 dan 2, SMP N 1,2 dan 3 Sirampog, SMP 1 dan 2, SMK, MA dan MTs Muhammadiyah, MTS Plompong, Kaligiri, MTs Banjarsari (Manggis), buniwah, Mendala, Dawuhan, dll. SD dan MI sudah menyebar di 13 Desa di Kecamatan Sirampog.
- Pendidikan Non formal: pondok pesantren Banjarsari, Kaliloka, plompong, dan terbesar di Benda.
4. Potensi Sumber daya manusia:
Banyak lulusan Sarjana dari berbagai jurusan, petani, pengusaha, eksekutor, legislator, ulama, guru, dll yg mimiliki kompetensi sesuai dgn bidang masing-masing.
5. Potensi Organisasi
Organisasi-organisasi yang dibawah naungan KNPI hampir semua ada.
alangkah indahnya jika semua potensi tersebut bersinergi. saya yakin pembangunan akan merata dan proposional dan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat meningkat, PAD daerah turut serta, lingkungan juga sehat, bermartabat dan dipandang dirasakan pun nikmat.
sebaliknya kalau tidak bisa bersinergi maka yang timbul adalah petaka, dan celakalah mereka orang-orang yang tidak mau "berpikir" sebagaimana Allah SWT mengatakan "kerusakan di muka bumi, di langit dan di laut disebabkan karena perilaku manusia...................
......". untuk itu mari bersama-sama bersinergi mencegah hal yang tidak kita inginkan.

Read more...

Mengalap Berkah Lewat Musibah?


Secara umum, praktek illegal logging adalah segala kegiatan menebang kayu, membeli, atau menjual kayu dengan cara tidak sah. Prakteknya dengan dengan cara menebang di areal yang secara prinsip dilarang tetapi menjadi legal dengan surat yang dikeluarkan oleh pejabat setempat sebagai hasil kolusi.
Akibat illegal logging, hutan-hutan di Indonesia memasuki fase rawan, kerusakannya sudah pada titik kritis. Seluruh jenis hutan di Indonesia mengalami pembalakan liar sekitar 7,2 hektar hutan per menitnya, atau 3,8 juta hektar per tahun. Ini tidak saja mengancam keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya namun juga akan menimbulkan efek berantai negatif pada keseimbangan alam itu sendiri.

diperkirakan Total kerugian dari illegal logging per tahunnya mencapai Rp 30 triliun atau Rp 2,5 triliun per bulannya. Kerugian ini adalah empat kali lipat dari APBN untuk sektor kehutanan. andai saja bisa menyelamatkan 10 persen atau Rp 3 triliun dari total kerugian illegal logging per tahunnya. untukapa yah uang itu, jadi khawatir di korupsi lagi?

Jika dapat menyelamatkan 50 persen atau Rp 15 triliun dari total kerugian per tahunnya, bukan hanya beban biaya pendidikan yang murah, tetapi juga biaya kesehatan Puskesmas di tiap-tiap kecamatan dapat ditanggung pemerintah sepenuhnya. Tentu saja juga dapat difungsikan sebagai dana taktis pencegah wabah demam berdarah yang telah banyak memakan korban itu. Penyelamatan itu juga akan menciptakan struktur usaha berbasis hutan yang dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 500 ribu jiwa.

Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Menurut data Bakornas Penanggulangan Bencana, 2003, sejak 1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan kerugian milyaran rupiah, di mana 85 persen dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor yang diakibatkan kerusakan hutan.

baru-baru ini terjadi longsor di Kecamatan Sirampog desa Igir Klanceng, Kaligiri dan Mlayang, tentunya akibat kecerobohan ulah manusia.

parahnya, ada saja yang memanfaatkan momentum Longsor untuk menebang kayu disekitar daerah longsor. alih-alih supaya dikira masyarakat bahwa itu kayu dari longsoran. padahal katakanlah phon yang terkena longsor sekitar 20 pohon, mereka menebang lebih dari 20 pohon, bisa seratus pohon atau lebih.

Read more...

Merangsang Gairah Pengusaha

Oleh Syamsul Maarif

Geliat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembangunan di daerah dirasa kurang adanya gairah, terutama gairah untuk meningkatkan atau melebarkan sayap usahanya. Hal ini ditandai dengan kegiatan usaha di daerah belum mampu menjawab permasalahan pengangguran dan kemiskinan dan risaunya pengusaha lokal dengan kebijakan pemerintah atas ditabuhnya gendarang perang “leizzes faire” (Asean Free Trade Area/AFTA 2010).
Sementara mencermati semua bentuk usaha ekonomi yang didirikan oleh pengusaha baik dalam bentuk usaha kecil maupun besar mempunyai tujuan umum sebagaimana tercermin dalam Undang-Undang dasar 45 yaitu terwujudnya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan meningkatnya kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan kemandirian sebagai bangsa.
Lemahnya gairah tersebut dipahami salah satu konsekuensi logis dari lemahnya transformasi pengetahuan pengusaha dalam memadukan atau mensinergikan potensi. Dengan kata lain kurangnya komunikasi antar pengusaha daerah dengan pengusaha luar daerah (nasional pun internasional).
Permasalahan ini rupanya ditangkap oleh pemerintah pusat dengan mengeluarkan kebijakan AFTA tahun 2010. pertanyaan yang kemudian muncul, apakah kebijakan tersebut adalah sebuah tantangan atau ancaman?
AFTA yang diberlakukan di tahun 2010 ini bisa menjadi ancaman jika kondisi pelaku usaha dalam negeri khususnya usaha kecil dan menengah belum memiliki kwalitas dan kemampuan dalam hal memasarkan produk mereka, lebih detailnya untuk pelaku usaha kecil di Indonesia masih banyak yang tidak memiliki kemampuan akan produk mereka, bagaimana pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia bisa memiliki produk yang berkwalitas dan di jual dengan harga murah seperti halnya produk China.
Menjadi tantangan apabila Dengan adanya pasar bebas ini bagi sebagian kalangan dunia usaha, khususnya untuk mereka yang memiliki usaha yang memiliki kwalitas dan manajemen yang baik, dengan adanya pasar bebas ini bisa dijadikan tantangan bagi pelaku dunia usaha bagaimana mereka bisa bersaing secara sehat dengan produk-produk dari Negara anggota ASEAN sehingga pelaku usaha akan semakin menjadikan pasar bebas ini menjadi semangat dan modal untuk memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan kwalitas dan harga produk mereka sehingga bisa terjangkau oleh konsumen.
Dengan adanya dua hal tersebut diatas sangatlah nyata bahwa dengan adanya pasar bebas ini termasuk ancaman atau tantangan tergantung dari kesiapan atau tidak kesiapanya pelaku usaha kita di dalam negeri. Karena ketika pelaku Usaha dalam negeri sudah kuat dan memiliki kwalitas terbaik dan dengan harga yang murah dan terjangkau pasar bebas ini tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka semestinya perlu dilakukan transformas pengetahuan pengusaha-pengusaha lokal pun nasional agar dapat bertukar informasi dan saling membantu melebarkan sayap usahanya dan mampu membidik pasar luar negeri yang sudah terbuka.
Hal tersebut dikandung maksud dan tujuan; Merangsang gairah pengusaha lokal dan nasional untuk bersinergi, Membuka kesempatan kerja sama antar pengusaha, Memahami keberadaan potensi yang bisa disinergikan, dan terjalinnya komunikasi yang berkelanjutan antar pengusaha.
tentunya ini akan bermanfaat bagi pengusaha lokal pun nasional yaitu mereka akan Memperoleh referensi pengetahuan tambahan,Mendapatkan tambahan jaringan usaha dan Terjalin komunikasi antar pengusaha.
Dengan demikian mari renungkan beberapa pertanyaan berikut:
* Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
* Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
* Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

Read more...

Gebyok Blogger

Gebyok Blogger ini merupakan tempat singgah para blogger, yang lelah mencermati kondisi global ke tataran lokal.
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Followers

  © Blogger template Coozie by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP