Gebyar Bumiayu Fair

Gebyar Bumiayu Fair yg kita kenal GBF mudah-mudahan bukan gebyar "Blue Film", yang menampilan keseronokan parsial "perekonomian lokal". melainkan betul-betul menjadi gebyar yang memiliki esensi pengembangan ekonomi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan.
GBF sudah semestinya menjadi pameran Budaya Produk Lokal. sehingga produk-produk lokal tidak hanya dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakt sekitar, akan tetapi bisa dilirik dan berharap besar laku dipasar nasional pun Internasional.
GBF selayaknya memprioritaskan produk lokal yang berhasil menembus pasar Internasional. semisal Terbang, dengan tujuan akan mampu melebarkan pasarnya ke Negara-negara yang belum mengkonsumsi. sehingga fungsi dari GBF menjadi ajang pameran kebanggan produk lokal.
produk-produk lokal yang mampu menembus diberi kelonggaran yang bisa berupa tidak dipungut biaya sewa tempat atau bayar hanya 50%.
Hal ini dilakukan untuk memicu produk lokal yang lain agar terpacu memperkenalkan kwalitas produknya dan dikonsumsi oleh orang luar. jadi kita tidak hanya dijadikan objek, atau konsumen bagi negara-negara produsen. melainkan kita juga bisa menjadi negara produsen.
alih-alih penulis jadi ingat sebuah anekdot yang mengatakan; "orang luar bingung bagaimana membuat handphone, sementara orang Indonesia justru bingung menggunakan handphone".
apalagi kalau ketika romantisisme berpikir kita mengingat-ingat kata-kata "Gemah ripah Loh Jinawi". oh alangkah indahnya. betapa tanah di negeri pertiwi ini sangat subur sampai-sampai ada yang mengatakan. "kayu dilempar saja bisa tumbuh apalgi sengaja di tanam".
Ironisnya kata-kata tersebut sepertinya hanya retorika yang menjadikan masyarakat celaka, malas berusaha karena sudah pasrah apa adanya, "nrimo ing panggon".
GBF juga perlu memamerkan produk kesenian lokal seperti terbang kencer, Sintren (yang sepertinya punah) dan lain-lain yang perlu digali.
Bahkan GBF juga perlu menampilkan seni sastra, untuk merangsang karya seni sastra yang ada di Brebes Selatan. sehingga masyarakat tahu dan bisa mengapresiasi karya sastra yang ada di Brebes Selatan.

Read more...

How To Repair Win Xp; NTLDR atau NTDETECT.COM tidak ditemukan

matur nuwun alias terima kasih atas tulisan bung nono (www.pakdenono.com) yang telah mempublikasikan solusi memperbaiki NTLDR atau NTDETECT.COM. mengingat ini sering masalah ini sering terjadi di komputer berbasis win XP. Maka, Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tidak ditemukan saat booting, caranya mudah begini:
a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM
dari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\
b. Untuk partisi tipe NTFS
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).
- Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
Berikut Ini tahapan2 sesuai dengan jenis kesalahan.
Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,
Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan) yang awal.- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
- Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,
bukan yang pertama.
- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R
Ini akan memulai perbaikan.
- Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement”
- Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS

Selanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file. Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan,
dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi “Collecting Information, Dynamic Update,
Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation”.
- Ketika ditanya, klik tombol Next
- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.
- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.
- Komputer akan restart.
- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai
Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.

2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Tulis: CD i386
- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskr
nl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


sumber : facebook Nono
http://www.facebook.com/note.php?note_id=203175650709&ref=mf

Read more...

News From Hk; English Version.

Translated by Syamsul Maarif

This below the information about Siti Khumaeroh the Indonesian nurse in Hongkong.
Around both eyes Kumaeroh Siti (30) due to swelling of sandals that slap repeatedly by male employers. Tangly withered face shape, lips, dry skin and even some of the bloody, bite their owners as a result of a pain when hit repeatedly hiding from employers.

He wanted to continue to hold stand her suffering, not to lose their jobs in order to help her overcome the economic family, but the punishment has also been injurious price itself. Finally, at six the morning mist with Siti overall pickup naked pale trousers and shirt colors worn-out plastic sandals with no money to bring a continental because hurriedly.

"I want to be vague because it did not hold continuously persecuted by the employer," he said while wipe the tears never stop flowing.

Luckily after the exit from the environment to housing owned employers in the Fair View Park, Long Yueng, he met with the Philippine origin migrants, who favor giving the money for fees to parks Victori, Causeway Bay, the popular locations in Hong Kong as a vacation place Indonesian migrants workers, with the hope of finding friends who can help the suffering experiencing.

They are visibly dirty, and confusion, many of which attract BMI on vacation. One of the Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) that happens in the garden Victori, immediately brought to the office of the organization to be Assisted through the settlement of the case law.

Kumaeroh comes from the village Bangun Rejo, Patebon District, Kendal, Central Java. She was left to Hong Kong through the PT. Mustari Crown Partners, Kendal, Central Java on 20/11/2008, and then distributed to agents Maid Servise View Rise, mong Kok, Hong Kong. Initially he worked in the employer-based Shaikung then moved to Yuen Long.

Work is the task of managing the home and two daughters 6 and 1 year old. Beginning of the first month he worked, the employer be good even though they look less harmonious. He often encountered both employer and noisy children prankish.

Enter second month, the employer started showing the original attitude and rough like the beat. Just a little mistake then sail to blow will face. Besides like the stepmother, the employer also does not often give sleep punished if the work not be completed. That irritate her employer repeatedly every small mistake that Siti did.

In fact Kumairoh start work very early, the early hours of 4 hours sleep and a new one and two at night. This means working almost nonstop or without a break. unfortunately again, employers are always in the house as a result dismissed from the work place.

Due to less sleep and rest, so Kumairoh not be able to work well. One day in May, after the middle of the night to give the child a milk drink youngest employers who still do not want to sleep, the baby she sit on the sofa while keep guard. Kumaeroh less sleepy, and finally sleep unguarded, so that the child fell from the sofa employer. employer of the crying child to awaken her parents.


Informed of the incident, the employer immediately irate women slippers to hit her cheek Kumaeroh. Apology Kumaeroh spoken as futile because the employer be one with anger besides kick her, hit and strike hard with the tip of the fingers on the hands even with the inflammatory breast the emotions suffocate her neck Kumaeroh. siti lucky, released the strangle hold because Kumaeroh rebel.

Although the results of the examination the doctor said the baby is not healthy to injury of any kind, do not change employer attitudes to Kumaeroh. They behave more brutal to him, even the children aged 6 years, took torture to share with the beat face, over her mother's command.

Kumaeroh had experienced heavy shocks, so that he can not remember many things and always covered in fear when meeting with each person.

BMI is now home safe Kendal is located in one of the organization's shelter worker Migrants. The case for while still in the process can not by the Domestic Helpers and Migrant Workers Program, Cristian action or legal aid agencies that help handling the case because BMI ID, Pasport own work and the contract still on hold by agents and employers. (Mega-Vristian Sound was published in newspapers, Hng Kong)

Read more...

Berita dari HK

Teman saya dari HK memberi kabar tentang Siti Khumeroh, pembatu rumah tangga asal Jawa Tengah lewat Facebook. Kabarnya bisa anda baca sebagai berikut sesuai aslinya:
Setelah anda membaca silahkan anda apresiasi. inilah kondisi ril yang menimpa para pembantu, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar. Maka mari kita renungkan dalam perenungan manusia: Apakah kita akan menjadikan orang-orang sekitar kita menjadi seperti Siti Khumeroh?

Seputar kedua mata Siti Kumaeroh (30) bengkak akibat sandal yang berulang kali ditamparkan oleh majikan lelaki. Raut wajahnya layu kusut, bibirnya kering bahkan beberapa bagian mengelupas berdarah, akibat gigitan pemiliknya karena menahan sakit saat berulang kali didera hajaran dari majikannya.

Ingin sekali ia terus bertahan menahan deritanya agar tidak kehilangan pekerjaan demi membantu suaminya mengatasi ekonomi keluarga, tetapi siksaan itu juga telah melukai harga dirinya. Akhirnya pukul enam pagi Siti nekad kabur dengan baju kerja seadanya celana serta kaos pudar warna sandal plastik usang tanpa membawa uang sepeserpun karena terburu-buru.

“Saya ingin segera kabur karena tak tahan terus menerus dianiaya oleh majikan,” katanya sambil menyeka air mata yang tak berhenti mengalir.

Beruntung setelah keluar dari lingkungan perumahan milik majikannya di Fair View Park, Yueng Long, dia bertemu dengan buruh migran asal Philipina, yang berbaik hati memberi uang untuk ongkos ke taman Victori, Causeway Bay, lokasi terkenal di Hong Kong sebagai ajang berliburnya buruh migran Indonesia, tentu dengan harapan menemukan kawan yang bisa membantu derita yang dialaminya.

Penampilannya yang dekil dan nampak kebingungan, tentu banyak menarik perhatian BMI yang sedang berlibur. Salah seorang anggota Indonesia Migrant Workers Union (IMWU) yang kebetulan berada di taman Victori, segera membawa ke kantor organisasi untuk dibantu penyelesaian kasusnya melalui jalur hukum.

Kumaeroh berasal dari desa Bangun Rejo, Kec Patebon, Kendal, Jawa tengah. berangkatkan ke Hong Kong melalui PT. Mustari Mitra Mahkota, Kendal, Jateng pada tanggal 20/11/2008, kemudian disalurkan ke agen View Rise Maid Servise, Mong Kok, Hong Kong. Awalnya ia bekerja di majikan yang berdomisili di Shaikung kemudian pindah ke Yuen Long.

Tugas kerjanya adalah mengurus rumah dan dua anak perempuan berumus 6 dan 1 tahun. Bulan pertama awal dia bekerja, majikan bersikap baik walau mereka terlihat kurang harmonis. Ia sering menemui kedua majikan ribut dan anak-anaknya nakal.

Menginjak bulan kedua, majikan mulai menunjukkan sikap aslinya yaitu kasar dan suka memukul. Kesalahan sedikit saja maka tamparan akan melayang ke mukanya. Selain suka menganiaya, majikan juga kerap menghukumnya tidak memberinya tidur jika pekerjaan yang dibebankan belum selesai. Begitulah majikan menyiksanya berulang kali setiap kesalahan kecil yang Siti lakukan.

Padahal Kumairoh memulai pekerjaan pagi sekali, yaitu jam 4 dini hari dan baru tidur antara pukul satu dan dua malam. Artinya hampir bekerja nonstop atau tanpa istirahat. Malangnya lagi, majikan selalu berada di rumah karena akibat diberhentikan dari tempat kerjanya.

Akibat kurang istirahat dan tidur, Kumairoh jadi tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Suatu hari di bulan Mei, tengah malam setelah memberi minum susu pada anak bungsu majikan yang masih belum mau tidur, didudukannya di sofa sambil dijaganya. Kumaeroh yang kurang tidur akhirnya mengantuk dan lengah, sehingga anak majikan terjatuh dari sofa. Anak majikanpun menangis sampai membangunkan orang tuanya.

Mengetahui kejadian itu, majikan perempuan berang segera menamparkan sandalnya ke pipi Kumaeroh. Permintaan maaf yang diucapkan Kumaeroh seperti sia-sia karena majikann makin kalap menendangnya, menampar dan menotoki keras dengan ujung jari-jari tangannya bagian atas panyudara bahkan dengan kobaran emosi dia mencekik leher Kumaeroh. Untung cekikan itu dilepaskan karena Kumaeroh terus memberontak.

Meski hasil pemeriksaan dokter mengatakan bayi sehat tidak mengalami cedera apapun, tidak merubah sikap majikan ke Kumaeroh. Mereka kian bersikap brutal kepadanya, bahkan si anak momongannya yang berusia 6 tahun, ikut andil melakukan penyiksaan dengan memukuli wajahnya, atas perintah ibunya.

Kumaeroh sempat mangalami guncangan berat, sehingga dia tidak bisa mengingat banyak hal dan selalu diliputi ketakutan saat bertemu dengan setiap orang.

Sekarang BMI asal Kendal ini aman berada di salah satu shelter organisasi buruh migrant. Kasusnya untuk sementara masih belum bisa di proses oleh pihak Domestic Helpers and Migrant Workers Program, Cristian Action atau lembaga bantuan hukum yang selalu membantu penanganan kasus BMI karena ID, Pasport dan kontrak kerja miliknya masih ditahan oleh majikan dan agen. (Mega Vristian- dimuat di koran SUARA, Hng Kong).

Read more...

Gebyok Blogger

Gebyok Blogger ini merupakan tempat singgah para blogger, yang lelah mencermati kondisi global ke tataran lokal.
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Followers

  © Blogger template Coozie by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP